Rasulullah pun Beri Perhatian untuk Mainan Anak - MAINAN merupakan hal yang sangat disukai anak-anak pada umumnya. Namun sayangnya, seringkali orang tua berpikir bahwa mainan tidaklah terlalu penting bagi anak-anaknya.
Alasan yang muncul dari orang tuapun bermacam-macam. Mulai dari harganya yang mahal sampai tidak berpengaruhnya mainan terhadap tumbuh kembang anak.
Mainan dan anak-anak sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Bahkan dari zaman Rasulullah SAW, anak-anak hampir tidak dapat dilepaskan dari mainan yang mereka miliki.
Tahukah anda bahwa seorang Hasan bin Ali mempunyai anak anjing untuk mainannya, Abu Umair bin Abu Thalhah mempunyai burung pipit untuk mainannya, dan Aisyah mempunyai boneka perempuan untuk mainannya? Dan masih banyak lagi sahabat yang mempunyai mainan semasa kecil.
Pada kenyataan anak-anak tidak dapat dipisahkan dari dunia mainan, seperti halnya para sahabat yang mempunyai mainan semasa kecil. Rasulullah memahami bahwa kebutuhan anak-anak terhadap mainan tidak dapat dipisahkan.
Ketika telah menikah dengan Rasulullah SAW, Aisyah membawa boneka mainannya ke rumah Rasulullah SAW. Bahakan Rasulullah SAW mengajak semua teman-teman Aisyah ke rumahnya untuk bermain bersama.
Ketika Jibril tidak mau masuk ke rumah Rasulullah SAW karena ada anak anjing, yang sebelumnya Rasulullah SAW memang tidak mengetahuinya. Beliau tidak memarahi, mencegah, atau melarang Al-Hasan dari mainannya itu. Begitu pula dengan burung pipit mainan Abu Umair, Rasulullah SAW tidak melarang Abu Umair bermain dengan burung pipit selama dia tidak menyiksanya.
Semua sikap Rasulullah SAW tersebut membuktikan bahwa beliau mendukung anak-anak tetap bermain dengan mainannya. Mainan merupakan kebutuhan anak-anak terhadap hiburan.
Anak-anak memerlukan mainan untuk mengembangkan akalnya, meluaskan pengetahuannya, serta menggerakkan indera dan perasaannya.
Membiarkan anak-anak bermain dan menyediakan mainan yang bermanfaat bagi anak, merupakan media untuk menghilangkan kejenuhannya, membantunya agar berbakti terhadap orang tua dan memenuhi kepuasan bermainnya sehingga kelak ia tumbuh menjadi anak yang stabil. [islampos.com]
Sumber : Buku Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi, karya Syaikh Jamal Abdurrahman, penerbit Aqwam