-->

Senin, 08 Februari 2016

Jam Malam Pelajar Di Samarinda Berlaku Sejak 9 Februari

Jam Malam Pelajar Di Samarinda Berlaku Sejak 9 Februari

Pergaulan bebas dan maraknya peredaran narkoba terus mengancam generasi muda Kota Tepian. Untuk mengantisipasi itu, Pj Wali Kota Samarinda Meiliana menggulirkan rencana penerapan jam malam bagi pelajar.

Program ini disambut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda. Permintaan Mei--sapaan Meiliana --agar program ini bisa dijalankan dalam waktu dekat telah dituangkan dalam sebuah konsep. Rencananya, Selasa (9/2), konsep jam malam yang dibuat Disdik akan ditelaah sebelum disahkan.

“Sebenarnya konsep yang diajukan Disdik tentang jam malam sudah diserahkan kepada saya. Tapi karena ada beberapa hal yang kurang pas, saya minta dikoreksi lagi,” kata Mei.

Evaluasi konsep program jam malam itu akan kembali diajukan ke meja kerjanya besok pagi. Jika pembenahan beberapa poin sudah dilakukan, ia pun tak canggung menandatangani surat edaran itu. “Kemungkinan tanggal 9 nanti (besok, Red) saya tanda tangani, setelah itu diedarkan,” jelasnya.

Kepala Disdikbud Samarinda Asli Nuryadin menjelaskan, konsep jam malam yang diajukan ke Pj Wali Kota sudah dibuat dan ditelaah sebaik mungkin. Tujuannya untuk menghindarkan para remaja dan pemuda, khususnya mereka yang masih duduk di bangku sekolah agar tidak terlibat hal-hal negatif.

“Tinggal ditandatangani saja sebelum surat edaran tersebut disebar dan dijalankan,” kata Asli.
Dalam hal ini, Asli menyebut sosialisasi penerapan program ini sudah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu. Bahkan ia meminta seluruh tenaga pengajar di Kota Tepian mensosialisasikan rencana ini kepada seluruh siswa jelang aturan itu diterapkan.

“Tinggal bagaimana instansi lain memaksimalkan program ini. Karena dalam surat itu hampir seluruh instansi terlibat,” jelasnya.

Setelah surat ini ditandatangani dan diedarkan, pihaknya akan melakukan pengawasan. Tujuannya untuk mengevaluasi kekurangan yang terjadi di lapangan.

Hal ini menurut Asli menjadi bagian penting agar program itu berjalan sukses sesuai harapan. “Sembari jalan kita lihat perkembangannya. Jika ada kekurangan tentu akan kami benahi,” terangnya.

Dalam hal ini, Asli menyebut perlu peran serta semua pihak. Makanya selain meminta seluruh sekolah memasang spanduk perihal jam malam, ia juga berharap setiap lingkungan menerapkan hal yang sama.

“Kemudian yang paling penting kepedulian semua pihak akan hal ini. Seandainya ada anak-anak nongkrong di pinggir jalan atau di dalam gang, sebaiknya diingatkan untuk pulang,” terangnya.

Jam malam rencananya akan diterapkan sejak pukul 19.00 hingga pukul 22.00 Wita. Namun Asli menjelaskan, di atas jam yang telah ditentukan bukan berarti para remaja bebas berkeliaran atau berkumpul di tempat yang kurang pantas bagi mereka. “Peranan orangtua dalam hal ini juga sangat penting,” tandasnya.
Via : Samarinda Prokal

Previous
Next Post »