Sigit Nurdyansyah merupakan contoh sukses pengusaha UKM yang fokus jualan online di salah satu situs jual beli online, Bukalapak.com.
Dimulai Februari 2012, Nurdyansyah kini sebagai top seller di bukalapak.com. Hingga awal Maret 2015, dia telah membukukan 5.284 transaksi.
“Alhamdulillah, omzet saya sekarang sekitar Rp 200 juta per bulan dengan rata-rata 30 transaksi per hari,” ujar Sigit dalam acara Seller Gathering yang digelar Bukalapak, Minggu(15/3) .
Pria berusia 30-an tahun ini pun berbagi kisah hingga dirinya menerjuni jual beli secara online. Berawal dari memenuhi kebutuhan biaya untuk pengobatan anaknya, yang baru lahir dan sedang sakit sehingga harus sering keluar-masuk rumah sakit.
Selain waktu kerjanya banyak tersita, perputaran uang di rumah juga sangat terganggu karena pengeluaran biaya untuk pengobatan yang cukup besar.
Dia cerita, pertama kali mengenal transaksi onlie awal 2010. Ketika itu, ia mencoba membeli sepeda secara online. Namun, bukannya barang diperoleh secara utuh, uang yang telah ditransfernya pun raib entah kemana. Untungnya, ia memiliki teman di sebuah bank, sehingga transaksi tersebut dibatalkan dan ia mendapatkan kembali uangnya.
“Saya jadi berpikir, apakah benar jual-beli online ini selalu diikuti praktek penipuannya. Ini yang membuat saya ingin memasuki bisnis online,” ujarnya.
Setelah menjajagi beberapa market place online yang ada, akhirnya pilihan jatuh ke bukalapak.com. Nurdyansyah yang memiliki account @dyansyah ini mengaku sangat enjoy bertransaksi di bukalapak.com karena dijamin keamanannya.
Mekanismenya, pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu ke Bukalapak.com dan baru dibayarkan kepada pelapak jika item yang dijual sudah diterima oleh pembeli. Sehingga pembeli terhindar dari transaksi jual-beli palsu.
Dyansyah menjual aksesori gadget kelas premium di bukalapak.com. Mulai dari antigores, baterai, casing, dan lain-lain. Total saat ini telah mencapai 3000-an item. Alumni IPB ini beralasan bahwa produk-produk berkualitas premium cukup stabil karena defect produknya kecil. Sehingga kemungkinan retur kecil dan berujung pada kepuasan konsumen.
Dia pun membagi tips. “Apa pun usahanya, harus DUIT tetap nomor satu. Duit itu adalah Doa, Usaha/Ikhtiar, dan Tawakkal. Jangan sampai meninggalkan ketiga hal tersebut,” ucapnya.
Dengan kiat itu, secara perlahan Dyansyah mampu mendongkrak nilai transaksi penjualannya hingga mencapai top performance seller pada awal 2014.
Akhirnya, sejak Juli 2014, ia memutuskan untuk resign dari sebuah perusahaan besar setelah lima tahun menjadi karyawan dengan posisi terakhir sebagai Kepala Seksi dengan gaji yang lumayan tinggi.
Satu strategi lagi yang menjadi andalannya adalah pelayanan dan layanan purna jual yang cukup berperan besar dalam meningkatkan penjualan. “Jualan aksesori gadget itu harus update perkembangan gadget. Komunikasi aktif dengan buyer maupun calon buyer menjadi sangat penting,” ujarnya.
Total menekuni usahanya, untuk tahun 2015 ini pria asal Ngawi itu tengah mempersiapkan gudang sekaligus ruang kerjanya di lantai 2 rumahnya yang berada di perumahan Kristal Garden, Cibinong, Bogor.
Gudang ini untuk menampung stok yang nilainya sudah mencapai miliaran rupiah. Produk yang saya stok semuanya memiliki kualitas original. "Tidak menutup kemungkinan, saya juga akan buka gerai aksesoris gadget. Tapi, belum tahu kapan realisasinya,” katanya.
Achmad Zaky, founder sekaligus CEO Bukalapak.com, sangat mengapresiasi kerja keras Nurdyansyah. Dikatakan, Nurdyansyah adalah salah satu contoh pelapak yang dengan kerja kerasnya mampu membangun bisnisnya mulai dari nol sampai kini bisa beromset sekitar Rp 200 juta per bulan sehingga bisa menjadi role model bagi mereka yang ingin mengembangkan bisnis online.
Zaky menegaskan, bukalapak.com mempunyai komitmen untuk menaikkan kelas UKM di Indonesia dengan memberi wadah kepada UKM untuk berjualan. "Bukalapak.com.tumbuh dan berkembang bersama UKM seperti Nurdyansyah dan pelapak-pelapak lainnya,” ucapnya. (rl/sam/jpnn)